pesonakebun.com – Jakarta, 19 Agustus 2025 – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan peredaran gambar uang kertas pecahan Rp 250.000 yang diklaim sebagai edisi spesial HUT ke‑80 Republik Indonesia. Uang tersebut tampak berwarna merah terang—mirip Rp 100.000—dengan tulisan “Bank Republik Nusantara”. Namun, Peruri dan Bank Indonesia (BI) langsung memastikan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar.
Sekilas, postingan hoaks ini terlihat meyakinkan. Tapi ada beberapa kejanggalan desain yang mencuat—yang paling mencolok adalah tulisan “Bank Republik Nusantara” di bagian belakang, padahal uang resmi hanya boleh mencantumkan “Bank Indonesia”. Simak fakta lengkap mengenai kabar hoaks ini berikut ini.
Apa Sih yang Sebenarnya Beredar?
Uang yang viral muncul dalam wujud visual yang menampilkan pecahan Rp 250.000, berwarna merah dan bertuliskan “Bank Republik Nusantara”. Gambar menampilkan tokoh mirip Presiden Soekarno, bendera Merah Putih, serta Candi Borobudur. Narasi yang menyertainya menyebut uang tersebut sebagai edisi khusus memperingati 80 tahun Kemerdekaan.
Dugaan skema unggahan: disebarkan melalui media sosial seperti Facebook dengan caption “edisi khusus 17 Agustus”, memancing rasa penasaran publik, padahal tanpa verifikasi ke bank sentral atau kanal resmi apapun.
BI dan Peruri Tegas: Informasi Itu Hoaks!
Bank Indonesia cepat tanggap dan memberikan klarifikasi lewat akun resmi mereka—X (dulu Twitter), serta media sosial lainnya. BI menyatakan: “Informasi mengenai Rupiah edisi 80 tahun Kemerdekaan RI adalah hoaks. Tidak pernah diterbitkan oleh BI.” Uang peringatan terakhir diterbitkan BP berupa pecahan Rp 75.000 untuk HUT ke‑75 pada tahun 2020.
Sementara itu, Peruri—perusahaan negara yang bertugas mencetak uang rupiah—juga membantah adanya pencetakan uang dengan desain seperti itu. Yahdi Lil Ihsan, pihak Peruri, menegaskan bahwa Peruri tidak pernah mendapat pesanan uang edisi khusus tersebut, dan desain viral tersebut jelas tidak memenuhi standar desain rupiah resmi.
Kenapa Ini Bisa Masuk Hoaks Visual?
-
Desain yang meyakinkan secara visual
-
Warna mirip dengan uang resmi dan simbol nasional berupa Soekarno, bendera, serta Candi Borobudur membuat visual mudah diterima.
-
Namun, elemen penting seperti tulisan “Bank Indonesia” dan tanda tangan pejabat kunci hilang.
-
-
Kurangnya edukasi publik soal desain uang resmi
-
Banyak orang kurang sadar bahwa hanya BI yang punya wewenang menerbitkan mata uang.
-
Plus, penggunaan istilah “Bank Republik Nusantara” menambah nuansa bunglon—mirip tapi palsu.
-
-
Perkembangan media sosial yang cepat viral
-
Satu unggahan di grup Facebook atau Instagram bisa langsung menyebar luas.
-
Narasi sensasional memperkuat daya sebar hoaks sebelum fakta diverifikasi.
-
Dampak Sebaran Hoaks Ini bagi Publik
-
Potensi kebingungan dan kerugian
Tak menutup kemungkinan ada yang mencoba mencetak atau memperdagangkan uang palsu dengan beralasan pasokan edisi ulang tahun RI. -
Menurunkan kepercayaan publik terhadap media sosial
Cebisan berita hoaks seperti ini merusak kepercayaan terhadap konten digital, kalau tak disertai verifikasi. -
Teguran keras bagi literasi digital dan perlunya cek fakta
BI dan Peruri mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran info melalui kanal resmi sebelum menyebarkan.
Penutup
Ringkasan Fakta
Klaim Hoaks | Fakta Sebenarnya |
---|---|
Uang Rp 250.000 edisi HUT ke‑80 RI tersebar di media sosial | Hoaks—Peruri dan BI tegas membantah |
Disebut tercetak oleh “Bank Republik Nusantara” | Bank Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang sah mencetak uang rupiah |
Uang peringatan terakhir diterbitkan pada 2020 untuk HUT ke-75 | Tepat, edisi Rp 75.000 di tahun 2020 adalah yang terbaru |
Harapan untuk Cerdas Cek Fakta
Semoga kabar ini jadi pengingat agar kita semua lebih bijak dalam merespons informasi viral. Yuk, budayakan cek fakta lewat kanal resmi—BI, Peruri, dan media verificator—sebelum memercayai atau menyebarkan info. Dengan begitu, kita bantu cegah hoaks dan menjaga kredibilitas informasi bagi semua.